Kamis, 28 Februari 2013

MEMBUAT KAYU LEBIH AWET

Pengawetan kayu merupakan metode untuk
menambah tingkat keawetan dari kayu
dengan perlakuan fisik maupun kimia .
Pengawetan kayu bertujuan untuk
menambah umur pakai kayu lebih lama ,
terutama kayu yang dipakai untuk material
bangunan atau perabot luar ruangan,
karena penggunaan tersebut yang paling
rentan terhadap degradasi kayu akibat
serangga /organisme maupun faktor abiotis
(panas , hujan , lembab) .
Kimia Pengawet Kayu
Pada masa sekarang ini , tindakan
pengawetan kayu dirasakan sangat penting
oleh setiap pemakainya. Tindakan
pengawetan dapat diartikan sebagai
kegiatan untuk memperpanjang umur pakai
kayu baik secara kimia maupun fisika
dengan cara meningkatkan ketahanannya
terhadap serangga perusak , kembang -
susut akibat perubahan kandungan air, dan
sebagainya .
Kali ini kita akan membahas bagaimana
metode dan cara pengawetan kayu . Ini akan
sangat berguna buat Anda yang bergelut di
dunia bangunan berbahan kayu . Karena kayu ,
terutama kelas tertentu, akan menjadi
lebih kuat kalau diawetkan dengan cara
yang benar, dan untuk jangka panjangnya
berdampak pada hematnya pemakaian kayu
sehingga mendukung program green .
Sebelum membahas metode dan cara
pengawetan kayu lebih jauh, mari kita lihat
dulu klasifikasi kelas awet kayu :
Kelas Awet Kayu
Kayu dikategorikan ke dalam beberapa kelas
awet :
- Kelas awet I (sangat awet ), misal : kayu
sonokeling, jati
- Kelas awet II (awet ) , misal : kayu merbau,
mahoni
- Kelas awet III ( kurang awet ) , misal : kayu
karet, pinus
- Kelas awet IV ( tidak awet ) , misal : kayu
sengon
- Kelas awet V ( sangat tidak awet )
Dalam SNI 03 -5010.1 -1999, hanya kayu
dengan kelas awet III , IV dan V lah yang
memerlukan pengawetan, tetapi pada
keperluan tertentu, bagian kayu gubal dari
kayu kelas awet I dan II juga perlu
diawetkan.
Metode Pengawetan
Beberapa macam metode pengawetan kayu
yang telah dikenal luas oleh masyarakat
kita adalah : perendaman , laburan,
rendaman panas dan dingin , dan vacum
tekan. Pada daerah yang tidak terdapat
alat vacum tekan, metode rendaman panas
dingin merupakan metode yang paling
efektif . Proses pengawetan rendaman
panas dan dingin diawali dengan merendam
kayu pada larutan pengawet panas (80
derajat celcius sampai dengan 113 derajat
celcius) sehingga udara pada pori- pori kayu
akan mengembang . Kayu yang sudah
direndam panas, kemudian dimasukkan pada
larutan pengawet dingin . Udara yang
tadinya mengembang , kemudian akan
mengerut dan menarik larutan pengawet
masuk ke dalam kayu . Proses rendaman
panas dan dingin dapat juga dilakukan
dalam satu bak / tempat.
Metode vacum tekan sangat disenangi
untuk keperluan komersial , karena sangat
efisien dan efektif ( masuknya bahan
pengawet ke kayu bisa lebih dalam dan
merata ) . Kayu dan larutan pengawet
dimasukkan ke dalam silinder besi
horisontal, dengan tekanan tertentu
(sampai dengan 10 atm ) larutan pengawet
dipaksa masuk ke dalam kayu . Besarnya
tekanan yang diberikan dan lamanya
penekanan sangat dipengaruhi oleh jenis
kayu dan bahan pengawetnya . Pada metode
ini , dikenal istilah full - cell process dan
empty- cell process . Metode full - cell
process memiliki penetrasi yang lebih besar
karena bahan pengawet akan mengisi
rongga- rongga sel kayu secara penuh.
Sedangkan pada metode empty- cell
process , bahan pengawet tidak masuk
hingga rongga -rongga sel tetapi hanya
menempel di dinding sel saja.
Perlindungan Terhadap Serangga dan Rayap
Salah satu serangga perusak kayu dengan
daya rusak kayu yang luas adalah rayap .
Rayap adalah serangga yang hidup secara
berkoloni . Rayap terbagi atas tiga jenis
yaitu : rayap tanah , rayap kayu kering , dan
rayap kayu basah . Rayap tanah biasanya
menjadi ancaman yang sangat serius bagi
konstruksi bangunan dan peralatan yang
terbuat dari kayu .
Perlindungan bangunan terhadap rayap
dapat dilakukan dengan cara penyemprotan
bahan ternitisida pada tanah ketika
bangunan akan didirikan dan pengawetan
komponen kayu . Pada saat ini bahan -bahan
termitisida telah banyak diproduksi dalam
beberapa merk dagang . Hal yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan jenis
termitisida adalah kepastian tidak
mencemari lingkungan dan tidak berbahaya
terhadap makhluk hidup selain rayap .
Pengawetan kayu dapat dilakukan
menggunakan bahan pengawet yang larut
dalam air seperti garam Tanalith dan
Diffusol CB telah banyak diproduksi . Bahan
pengawet ini umumnya berbahan dasar
copper, chrom , dan boron . Kayu yang
diawetkan dengan bahan diffusol CB akan
berubah warna menjadi hijau setelah
dikeringkan.

Sumber: Kompas Forum